Postingan

DIODA

Gambar
Dioda adalah bentuk sederhana dari semikonduktor. Semikonduktor digunakan untuk mengendalikan arah elektron. Dioda mempunyai dua buah terminal yaitu Anoda dan Katoda . Resistansi untuk arah arus dari Anoda ke Katoda sangat kecil, sedangkan untuk arah arus dari Katoda ke Anoda sangat besar. Sehingga dioda dapat digunakan sebagai katup elektron searah. Elektron dapat melewati dioda pada satu arah (Anoda ke Katoda) tetapi tidak pada arah sebaliknya. Gambar 1. Tanda strip pada badan Dioda menandakan kaki Katoda. Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N. Gambar 1 : Simbol dan struktur dioda Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut lapisan deplesi

KAPASITOR

Gambar
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael F

Nilai Resistor Untuk Pembatas Arus pada LED

Gambar
Pada rangkaian elektronika yang menggunakan LED, biasanya dipasang sebuah resistor pada salah satu kaki LED untuk mencegah terjadinya kerusakan pada LED yang disebabkan oleh kelebihan Arus yang melewati resistor tersebut. Untuk menghitung nilai dari resistor yang digunakan sebagai pembatas arus tersebut sebenarnya sangat sederhana. Atau jika rangkaianmu menggunakan tegangan 5V atau 12V, kamu bisa menggunakan tabel 1 untuk menentukan nilai resistor pembatas arus tersebut. Kamu bisa memilih nilai resistor yang sedikit lebih besar tetapi akan mengakibatkan cahaya LED kurang terang. Sedangkan jika kamu memilih nilai resistor yang lebih kecil maka resikonya LED-nya cepat rusak. Jika kita mau menggunakan perhitungan yang lebih akurat, maka kamu harus mengetahui forward voltage drop yang melewati LED. Biasanya forward voltage drop yang melewati LED sekitar 1,5V tetapi untuk LED super terang biasanya 3,5V. Persamaan yang digunakan ialah: R = ( V s - V f ) / I f Dimana: R

RESISTOR

Gambar
Resistor merupakan salah satu komponen terpenting pada sebuah rangkaian elektronika. Resistor terdapat pada semua rangkaian elektronika. Beberapa fungsi dari Resistor ialah sebagai berikut: Membatasi arus listrik yang mengalir ke komponen lain. Beberapa komponen elektronika, misalnya LED (Light Emiting Diode) membutuhkan arus listrik agar bisa bekerja. Tetapi apabila arus yang mengalir pada LED tersebut terlalu besar maka dapat merusak LED tersebut. Anda dapat menggunakan resistor untuk mengatasi masalah ini. Mengurangi tegangan pada suatu bagian di rangkaian elektronika . Beberapa rangkaian elektronika membutuhkan tegangan kerja yang berbeda - beda pada setiap bagiannya. Hal ini dapat dengan mudah dilakukan dengan menggunakan resistor. Sambungan resistor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. merupakan rangkaian pembagi tegangan. Misalnya anda mempunyai 2 buah resistor yang nilainya sama, maka tegangan diantara kedua resistor tersebut ialah setengah dari tegangan yang m

Batas Ukur

Gambar
A. Batas Ukur ( Range ) Batas Ukur ( Range ) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 – 25 – 500 mA. Untuk batas ukur ( range ) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 0,25 mA. Untuk batas ukur ( range ) 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 25 mA. Untuk batas ukur ( range ) 500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 – 500 mA. Batas Ukur ( Range ) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 – 50 – 250 – 500 – 1000 ACV/DCV. Batas ukur ( range ) 10, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur ( range ) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya. Batas Ukur ( Range ) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (k W ). Untuk batas ukur ( range ) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan W ). Untuk batas ukur ( range ) x10, semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan W ). Untuk batas ukur ( range

Bagian bagian multimeter

Gambar
Berikut ini bagian - bagian dari multimeter : Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan ( resistance ) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya. Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur ( range ). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam W ), saklar ditempatkan pada posisi W , demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA- m A). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV. Sekrup Pengatur Posisi Jarum ( preset ) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala). Tombol Pengatur Jarum Pada Pos

Induktor

Gambar
Induktor Cara yang efektif untuk mengetahui arah medan listrik terhadap arus listrik dengan aturan kaidah tangan kanan. Jika seutas kawat tembaga diberi aliran listrik, maka di sekeliling kawat tembaga akan terbentuk medan listrik. Dengan aturan tangan kanan dapat diketahui arah medan listrik terhadap arah arus listrik. Caranya sederhana yaitu dengan mengacungkan jari jempol tangan kanan sedangkan keempat jari lain menggenggam. Arah jempol adalah arah arus dan arah ke empat jari lain adalah arah medan listrik yang mengitarinya. Tentu masih ingat juga percobaan dua utas kawat tembaga paralel yang keduanya diberi arus listrik. Jika arah arusnya berlawanan, kedua kawat tembaga tersebut saling menjauh. Tetapi jika arah arusnya sama ternyata keduanya berdekatan saling tarik-menarik. Hal ini terjadi karena adanya induksi medan listrik. Dikenal medan listrik dengan simbol B dan satuannya Tesla (T) . Besar akumulasi medan listrik B pada suatu luas area A tertentu difenisikan sebagai besar